Wednesday, January 8, 2014

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN



1.    PERILAKU PROAKTIF

Hubungan Kita dengan Lingkungan

  

 

         Rangsangan    Kebebasan       Tanggapan

                                      Memilih

 

Tanggapan ada dua yaitu REAKTIF dan PROAKTIF.

    

APA ITU RESPON REAKTIF ?

  Reaktif adalah sikap seseorang yang bereaksi negatif terhadap lingkungannya. Mereka berasumsi kalau ia adalah korban dari lingkungan sekitar. Korban dari keluarga, teman, sekolah/universitas, kantor / tempat kerja, dan sebagainya.

Mengetahui bahwa ia adalah korban lingkungan, ia pun mengambil langkah reaktif, yaitu MENGELUH saja. Istilah lain dari tindakan ini adalah membiarkan lingkungan yang mengambil alih kehidupan kita

TEORI REAKTIF

Menurut Covey, individu reaktif seringkali dipengaruhi oleh lingkungan fisik mereka. Jika cuaca bagus, maka individu reaktif senang. Jika tidak, cuaca mempengaruhi sikap dan prestasi kerja. Individu reaktif juga dipengaruhi oleh ‘cuaca sosial’. Ketika orang memperlakukan mereka dengan baik, mereka senang. Jika orang tidak memperlakukan mereka dengan baik, mereka menjadi defensif. Individu reaktif juga lari dari tanggung jawab.

THE EXAMPLES OF REACTIVE…

1.       Sial ! Gara-gara dia hari gw jadi kacau!” (MENYALAHKAN ORANG LAIN).

2.       AKU EMANG GINI KOK..”(Bukan aku yang bertanggung jawab atas sikapku, aku tidak mungkin berubah, aku sudah ditakdirkan seperti ini).

3.       Seandainya saya mempunyai pacar yang lebih sabar.”.“Seandainya saya dilahirkan dilingkungan orang kaya.”. Aku tidak dapat mengendalikan kebahagiaanku sendiri, keadaanlah yang mengendalikannya, aku harus mengalami keadaan tertentu baru bahagia.


 

UNTUK ITU, KITA BUTUH TOMBOL PAUSE yaitu      

BERHENTI SEJENAK DAN BERPIKIR UNTUK MEMBERI TANGGAPAN LEBIH BIJAK.


BERTINDAKLAH BERDASARKAN NILAI-NILAI BUKAN BERDASARKAN EMOSI DAN KEADAAN.

Manusia tidak perlu menyalahkan lingkungan sekitar atas hal-hal yang dialaminya. Karena manusia sendiri memiliki kemampuan untuk mengubah kondisi sekitarnya. Namun, kita juga perlu menyadari bahwa ada hal-hal yang mampu kita ubah, ada juga yang belum dapat kita ubah.

    TEORI PROAKTIF.

Menurut Covey, bersikap proaktif lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggungjawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang), serta bertanggungjawab membuat pilihan berdasarkan prinsip dan nilai bukan berdasarkan suasana hati.

 

Individu proaktif adalah pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, tidak bersikap reaktif, dan tidak menyalahkan orang lain

 

JADILAH PROAKTIF
1.Bertanggung jawab penuh atas semua perilaku dan tindakan kita,
2.Bertanggung jawab atas pilihan yang kita ambil dan konsekuensinya,
3.Bertanggung jawab untuk mengambil inisiatif dan mewujudkan apa yang kita inginkan.

REAKTIF Tidak Efektif : Kita adalah produk dari kondisi di sekitar kita, berdasarkan perasaan.

Efektif PROAKTIF : Saya adalah produk dari pilihan-pilihan saya

 

4 Karunia Manusia:

  Kesadaran Diri

  Hati Nurani

  Daya Imajinasi

  Kehendak Bebas


4 KARUNIA MANUSIA
(BEKAL UNTUK PROAKTIF
)

 

1. KESADARAN DIRI : Mengamati pikiran dan masuk melakukan perubahan. Kemampuan melihat, memikirkan, dan menilai diri sendiri. Contohnya memahami kelebihan dan kelemahan diri, serta mampu mengkaji penyebab kegagalan yang dialami.

 

2. HATI NURANI : Perhatikan suara batin. EVALUASI DAN AMATI KEHIDUPAN KITA. Kemampuan individu dalam menyeleksi tindakan yang benar atau salah berdasarkan norma agama dan norma yang berlaku di masyarakat serta tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.


3. DAYA IMAJINASI : Membayangkan respon/tanggapan jangka pendek maupun jangka panjang.

“SAYA DAPAT MENGENDALIKAN DIRI”

Dengan demikian, imajinasi dapat memberikan inspirasi untuk menemukan hal-hal baru.

Imajinasi dibagi 2 :

1.       Imajinasi yang dapat dikendalikan atau imajinasi sehat, contohnya imajinasi antisipatif dan imajinasi kreatif.

2.       Imajinasi tidak sehat atau imajinasi yang tidak dapat dikendalikan, contohnya halusinasi dan angan-angan.

 

4. KEHENDAK BEBAS:

  Menurut Covey, kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri kita bebas dari semua pengaruh lain. Bebas yang dimaksud adalah bebas yang berlangsung dalam keterikatan terhadap norma.

  Jadi, kehendak bebas bukan berarti bebas berbuat semena-mena, melainkan bebas mengambil sikap.

  KEKUATAN MENGAMBIL TINDAKAN DAN MENGENDALIKAN EGO.


PLUS 5. RASA HUMOR J

 

Contoh KONGKRET

  Kita pindah tempat tinggal ke rumah bekas yang kotor, penuh sarang laba-laba, cat mengelupas, dan lain-lain.

  Lingkaran Kepedulian/respon reaktif :

  Terus mengeluh.

  Menyalahkan pemilik yang tidak pernah merawat.

  Terus mencari kekurangan rumah itu.

    Lingkaran Pengaruh / respon proaktif :

  Setelah melihat…Diam sejenak…Menerima keadaan. Tersenyum. CALM DOWN.

  Membersihkan rumah tersebut hingga bersih dan nyaman untuk dihuni ;)


 

2.     YANG MUDA YANG BERPRESTASI
n  Henry Indraguna
Pria muda kelahiran Bandung ‘73 merupakan bos pemilik The Auto Bridal Indonesia. Sebuah tempat usaha cuci mobil ‘busa salju’.
Dalam membangun bisnisnya ini, Henry berkali-kali mengalami jatuh bangun. Berbagai bidang wirausaha pernah dijalaninya. Namun, ia selalu bangkrut dan kembali dari nol.
Untuk modal bisnis cuci mobil ini, Henry berutang kepada mertua dan kerabatnya.
Awal-awal berdirinya bisnis cuci mobil ini, Henry agak kurang diminati masyarakat.
n  Namun, Henry menganggap hal itu sebagai proses “part of game’yang harus dilaluinya. Henry merasa tertantang untuk mengubah citra tempat cuci mobil yang terkesan kotor menjadi bersih dan nyaman. Ia pun mewujudkannya dengan inovasi cuci salju The Auto Bridal.
Kini, usaha tersebut telah mencapai omset sebesar 7,5 miliar rupiah tiap bulan. Henry terus melakukan inovasi untuk mengembangkan bisnis cuci mobilnya.
n  Henry kemudian menggagas cuci mobil ice cream, salon mobil, dan motor bridal. The Auto Bridal Indonesia milik Henry tiap bulan melayani lebih dari 120 unit mobil dengan ongkos cuci sebesar Rp. 35.000,00 per unit mobil. Henry memiliki sekitar 84 cabang dari The Auto Bridal Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia.
n  Meraih penghargaan Outstanding Enterpreneurship Award 2008. Kisah Henry tercatat dalam sebuah buku berjudul “Kumpulan Kisah Para Pengusaha Muda Yang Sukses Berbisnis dari Nol, Rahasia jadi Enterpreneur Muda oleh Jennie S. Bev.
n  Dalam bukunya, Jennie mengatakan bahwa untuk berwirausaha sebenarnya mudah, yaitu dengan meningkatkan mindset (cara berpikir) yang sudah terpola dengan keberanian untuk membuka bisnis sendiri.

SS (SPESIAL SAMBAL).
Yoyok Heri. W. (38 tahun). Berawal dari kegemaran akan sambal, seorang sarjana teknik kimia UGM memulai membuka usaha warung tenda bersama teman-temannya. Pada tahun 2002 dengan konsep warung tenda Yoyok Heri Wahyono 38 tahun bersama teman-temannya membuka usaha makanan dengan mengandalkan cita rasa sambal yang pedas.

WHY?
n  Terbukanya akses pendidikan yang lebih bagus,
n  Semakin mudah informasi,
n  Semakin bagusnya penemuan-penemuan,
n  Semakin bagusnya penguasaan skill,
n  Semakin berlimpahnya penyedia resource,
n  Adanya goal setting.
SUCCESS IS A MINDSET, IT IS NOT JOURNEY OR DESTINATION.

3.    GOAL SETTING (PENETAPAN TUJUAN)

Suatu perbuatan (performance) yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan.
Sekumpulan aktivitas yang menggunakan rencana terdiri dari sub goal dan strategi yang digunakan untuk mencapai keseluruhan tujuan tersebut.
n  Kadang-kadang dalam mencapai tujuan tersebut orang mengalami penurunan usaha, yaitu tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik. Untuk mengatasi hal tersebut, sebelum menentukan tujuan orang harus mempunyai kemampuan untuk mengenali diri tentang kelebihan dan kekurangan. Kemudian, ditanamkan “do your best” atau ‘aku pasti bisa”(afirmasi positif).
KAIDAH GOAL SETTING
n  Bermakna pribadi, yaitu tujuan sebaiknya mempunyai arti bagi diri seseorang. Tujuan-tujuan yang dikejar hanya untuk menyenangkan orang lain cenderung tidak menarik untuk dilakukan, apalagi karena meniru atau ikut-ikutan apa yang dilakukan orang lain.
n  Realistik, yaitu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, dan ada kemungkinan untuk mencapainya.
n  Jelas dan rinci, tujuan yang luas dan abstrak tidak akan mengarahkan orang pada tujuan yang akan dicapai.
n  Beresiko sedang, yaitu kemungkinan tercapainya lebih besar daripada kemungkinan gagalnya tetapi tidak terlalu mudah untuk mencapainya.
n  Dapat diukur, yaitu ada kriteria ukuran keberhasilannya, misalnya dalam satuan jumlah (kuantitas), mutu dan waktu
n  Mempunyai batasan waktu, yaitu waktu yang ditetapkan untuk mencapai sebuah tujuan.

CARA MELAKUKAN GOAL SETTING
n  Tentukan dan putuskan apa yang anda inginkan/tujuan anda sejelas-jelasnya.
n  Tuliskan di atas selembar kertas (jangan hanya diingat). Goal yang tidak tertulis bukanlah goal, tetapi hanya angan-angan.
n  Tetapkan tengatnya, kapan goal itu sudah harus tercapai.
n  Pecah/uraikan goal itu menjadi sub-goal yang terukur dan terarah.
n  Goal perlu dibagi menjadi komponen/sub-goal yang lebih kecil agar kita lebih mudah mengukur kemajuan yang dicapai. Selain itu, saat kita berhasil mencapai sub-goal, kita telah melihat diri kita sendiri berhasil dan kita tahu kita mampu. Ini sangat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri.
n  Buat daftar tindakan yang harus anda lakukan untuk dapat mencapai tujuan anda.
n  Atur daftar tindakan anda menjadi suatu perencanaan-tuliskan di atas selembar kertas.
n  Lakukan tindakan.
n  Lakukan sesuatu setiap hari yang membawa anda semakin dekat dengan pencapaian tujuan anda.
n  Tinjaulah setiap hari.
n  Rencanakan setiap tindakan yang akan anda lakukan (sehari sebelumnya). Perencanaan yang baik menghindarkan anda dari unjuk prestasi yang buruk. Dengan perencanaan 10% anda menghemat waktu 90%.

4.    LEARNING SKILL
KONSEP LEARNING
n  Learning Skill Adalah kemampuan seseorang untuk  belajar .
n   Hakekat belajar adalah perubahan.(kognitif, afektif, psikomotorik) Perubahan menjadi lebih baik.
n  Salah satu cara belajar adalah belajar dari pengalaman.
n  Belajar dari pengalaman pada dasarnya adalah upaya seseorang yang melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda.
CIRI-CIRI BELAJAR
  1. Perubahan yang terjadi secara sadar, yaitu individu menyadari perubahan tersebut. Perubahan tingkah laku karena mabuk atau keadaan tidak sadar tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
  1. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional yaitu perubahan tersebut berguna bagi pengembangan kepribadian.
  2.  Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Positif berarti perubahan kearah lebih baik dari sebelumnya. Aktif berarti  karena usaha individu, bukan terjadi dengan sendirinya.
D.   Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Tingkah laku setelah belajar akan bersifat    menetap.
E.    Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
F.    Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang terjadi setelah belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.misalnya belajar sepeda, selain bisa bersepeda juga mengetahui cara kerjanya, alat-alat sepeda, jenis sepeda dan lain-lain.

Learning adalah kunci untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Learning adalah kemampuan yang selalu dibutuhkan, baik itu untuk karir ataupun dalam menjalani kehidupan.
Dengan belajar dapat membuat seseorang sukses dalam profesi maupun sukses dalam kehidupan.
MANFAAT LEARNING :
n  Learning akan menambah kapasitas kita siap dipekerjakan [employability].
n  Learning akan membuat kita siap hidup dan menghadapi segala masalah dan tantangan.
n  Dengan learning, kita dapat memenuhi tuntutan perubahan dan kebutuhan. Perubahan terus ada, ini yang harus dipahami dan disiasati.
n  Learning akan membantu kita dalam membuat pilihan yang tepat.
n  Learning akan meningkatkan kepercayaan dri kita, juga akan meningkatkan kemandirian.
Orang bijak selalu belajar kapanpun ia sanggup, sementara Orang yang bodoh hanya akan belajar ketika ia terpaksa. [Duke of Wellington].
Jadi kunci dari proses learning, adalah aktualisasi dan antisipasi.
n  Aktualisasi terkait dengan potensi [bahan baku] dan prestasi [berbagai bentuk pencapaian yang diraih dalam hidup] atau kesuksesan.
n  Dalam proses aktualisasi tidak mungkin mulus sampai goal nya. Pasti ada yang disebut problem [penyimpangan], keterbatasan [limiting factors], hambatan atau rintangan [barier and stresor].

Pelajari problem yang ada, temukan jalan keluarnya agar tidak muncul lagi dan menambah pengalaman dan pengetahuan di lapangan.
Kegagalan sebenarnya kita butuhkan. Kegagalan merupakan pendorong. Semua yang dipelajari dari pelatihan, kita pelajari dari kegagalan. [Rick Pilino]
Realitas lapangan tidak selalu mendukung kita. Kalau kita munculkan keinginan-keinginan untuk meraih sukses, sementara melupakan proses untuk memperbaiki kemampuan dalam menghadapi kegagalan, berarti kesuksesan yang kita raih adalah kesuksesan yang setengah2. Berarti kita hanya akan berbuat baik ketika situasi dalam keadaan yag baik. Padahal di lapangan tidak selalu enak keadaannya.
Harus ada perubahan perilaku untuk menghadapinya. Perlu untuk perubahan elemen- elemen bathin dalam diri kita. Misal perubahan pengetahuan, penyikapan, wawasan, pengalaman, keahlian, dan spiritualitas untuk menghadapinya.
Learning, berbeda dengan Education dan Training
n  Learning adalah form the inside-out [dari dalam ke luar] dan training atau education adalah luar ke dalam [from the outside-in]
n  Learning, adalah proses memperbaiki/mengubah tiga aspek di dalam diri. [kognitif, afektif dan psikomotorik]
n  Kognitif [wawasan], afektif [penyikapan, perasaan], psikomotorik [perilaku].
Model learning: adaptative learning dan generative learning.
n  Adaptative Learning : Kondisi seseorang ketika melakukan perubahan ke arah perubahan berdasarkan masalah dan hambatan keterbatasan.
n  Generative Learning :Kondisi seseorang yang melakukan proses perubahan menuju ke arah yang lebih baik berdasar keinginan yang hendak diwujudkan.

5.    PROBLEM SOLVING SKILL
(STRATEGI COPING)
Jenis stressor yaitu Fisik, Psikologis, dan Sosial.
  Stressor fisik berasal dari luar, seperti Zat kimia, polusi air udara suara, makanan, mikroba, radiasi, obat-obatan, suhu udara, kelembaban, trauma, latihan fisik. 
  Stressor psikologis berupa emosi yang sangat kuat, biasanya yang bersifat negatif, seperti : frustrasi, anxietas, rasa bersalah, kuatir, marah, benci, sedih, cemburu, rasa kasihan pada diri sendiri, rasa rendah diri, takut.
  Stressor sosial yaitu tekanan dari luar yang disebabkan oleh interaksi individu dengan lingkungannya. Banyak stressor sosial yang bersifat traumatik dan tak dapat dihindari, seperti : Kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, pensiun, perceraian, masalah keuangan.

Strategi Coping :
            Adalah usaha atau strategi untuk memecahkan masalah.
Strategi coping dibagi 2:
  1. Problem-focused coping (P), yang menitikberatkan pada upaya pemecahan masalah
  2. Emotion-focused  coping (E), yang menekankan pada regulasi emosi
Bentuk2 strategi coping menurut Folkman dan Lazarus :
  Planful problem-solving (P).  Melakukan analisa untuk mendapatkan solusi dan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah.
             ex: Tahu bahwa Anda akan menghadapi tiga ujian sekaligus di hari Senin, Anda kemudian menimbang-nimbang waktu yang Anda punyai untuk belajar; tingkat kesulitan sekaligus banyaknya bahan tiap ujian untuk dapat menentukan bahan mana yang akan Anda pelajari lebih dulu; proporsi waktu belajar; dan cara belajar apa yang efektif.
  Confrontive coping (P). Dalam melaksanakan strategi ini, Anda berani untuk melakukan respon yang asertif untuk merubah situasi.
            EX:  Anda melancarkan keberatan pada dosen atau pihak fakultas tentang dilaksanakannya tiga ujian sekaligus dalam satu hari.
  Seeking social-support (P/E). Strategi ini dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah maupun untuk regulasi emosi.
            EX: Cemas  harus menghadapi ujian 3 sekaligus, Anda bisa meminta bantuan seorang teman untuk mengajari Anda (P) atau berkeluh kesah pada sahabat (E).
  Self-control (E) mencakup pengendalian diri untuk memodulasi emosi.  Marah sekali karena ujian 3 sekaligus, namun anda tetap berusaha mengendalikan emosi anda.
  Distancing (E) terjadi saat Anda, umumnya secara kognitif, “menjauhi” permasalahan yang Anda hadapi.
            Anda berusaha tidak memikirkan ujian 3 sekaligus tersebut, atau Anda membangun pemahaman, “Ah, itu kan cuma untuk nilai ujian. Gurunya juga nilai usaha kita kan.”
  Escape-Avoidance (E). Dalam pelaksanaannya, Anda “melarikan diri” dari masalah yang Anda hadapi. Anda dapat melakukannya dengan tenggelam dalam pikiran bahwa masalah ujian tersebut dapat terselesaikan dengan sendirinya atau Anda menyerah dan hanya pasrah.
  Accepting Responsibility ( E).
  Menyadari posisi dalam permasalahan sekaligus berupaya memperbaiki keadaan.
      Ex:Saat pengambilan KHS ada nilai yang tidak seperti yang Anda harapkan, Anda mungkin saja melihatnya sebagai akibat dari ketidakmampuan Anda melakukan pembagian waktu belajar yang baik. Untuk itu, Anda menerima kekurangan tersebut dan melakukan perbaikan dalam hal study.

            Ex:Saat organisasi yang Anda pimpin tidak berhasil mencapai target yang diharapkan (memenangkan suatu kompetisi, misalnya), Anda mungkin saja melihatnya sebagai akibat dari ketidakmampuan Anda melakukan pembagian kerja yang baik. Untuk itu, Anda menerima kekurangan tersebut dan melakukan perbaikan pembagian kerja.

  Positive reappraisal (E) adalah saat Anda mencoba mendapatkan pemahaman positif dari sebuah masalah.
            ex: Walaupun Anda patah hati karena merasa tidak cukup menarik sehingga si gebetan tidak memperhatikan Anda, hal tersebut Anda lihat sebagai pengalaman berharga yang mengajarkan sesuatu.
Upaya mengurangi tekanan akibat stress
  Latihan Relaksasi,.
            mengurangi rasa cemas, menidurkan mereka yang insomnia dan mengurangi sakit kepala yang ditimbulkan oleh stress.
            Prosedur : - Pengenduran otot tubuh, secara teratur dan berulang, relaksasi dipakai dalam menghadapi stress, prosedur kognitif untuk menenangkan pikiran, dengan memberi kata-kata penguat (do’a), atensi pasif menghadapi stress.
ž  Self-talk ~ Percakapan Kalbu.
Sejak kecil kita punya ‘perlengkapan’ berpikir yaitu percakapan kalbu,dimana kita biasa mendengar apa yang hati nurani katakan kepada kita. Isi percakapan itu bisa positif, membuat kita optimist, tetapi seringkali juga negative, membuat kita tertekan-stress. Kita masih perlu lebih mengembangkan arah percakapan kalbu yang positif. Dalam hal menangani stress, kita perlu bisa secara sadar mengganti isi percakapan yang tidak mendukung dengan kalimat yang bisa mendukung kita. Langkah ini biasa disebut percakapan kalbu: ‘stop~ganti’ yang bisa kita latihkan di diri kita. “SAYA PASTI BISA”

Solusi lain:
           
            1. Diagnosis personal dari stress.
            2. Pengetahuan tentang stress .
            3. Berpikir positif dan sikap yang positif.
            4. Manajemen perencanaan, organisasi dan waktu.
            5. Aktivitas fisik dan nutrisi, termasuk olahraga dan mengembangkan hobi.
            6. Aktivitas otak kiri dan kanan yang seimbang.
7.    Toleransi/ fleksibilitas/ adaptabilitas.
8.    Enthusiasm/semangat.
9.    Rasa humor.
10.  Kebijaksanaan.
11.  Social Support.
12.  Siraman rohani.
CEMAS SAAT UJIAN
Cemas menghadapi ujian atau test adalah salah satu bentuk stress yang lumrah dihadapi oleh hampir semua orang, bagaimana kita sebaiknya menangani stress tersebut. Kecemasan dalam kadar sedikit, tidak apa-apa, malah bagus sebab bisa memotivasi kita untuk belajar lebih giat mempersiapkan diri menghadapi ujian. Namun demikan, apabila kecemasan tersebut sudah berlebihan, bisa menjadi distress, justru akan membuat prestasi kita terganggu sebab kita tidak bisa berpikir dengan jernih. Lebih parah, apabila kecemasan ini kita pergunakan sebagai alasan ‘excuse’, maka hal itu akan merusak kepribadian kita.

CARA MENGATASI CEMAS SAAT UJIAN.
1. Biasakan diri dengan situasi ujian, dengan cara antara lain :
a. Kenali ruang dimana kita akan ujian
b. Belajar memadai, dan banyak berlatih sesuai tipe ujian (open-end,multiple choice atau essay ) yang akan dihadapi.
2. Kendalikan emosi, pikiran dan tindakan
a. Hindari kecenderungan meragukan diri ataupun percakapan kalbu negative. Apabila kita memang ragu kurang menguasai bahan, tidak ada cara lain cobalah belajar, kuasai secara memadai. Selanjutnya apabila ada percakapan pikiran negative, lakukan teknik ‘sop-ganti’  dan katakan “SAYA PASTI BISA”.
3. Persiapan Fisik.
ž  a. Asupan nutrisi yang sesuai untuk situasi ujian ( tidak terlalu kenyang, bergizi dan seimbang )
ž  b. Cukup istirahat dan relax.
ž  c. Sebaiknya tetap lakukan exercise seperlunya.
4. Pelajari skill relaksasi yang amat menolong segera :
a. Tarik nafas dalam secara teratur. Metode ini merupakan teknik yang paling sederhana, yang bisa menolong kita menenangkan respons fisiologik/faal yang ditimbulkan oleh perasaan kita.
b. Berdoa dan upaya spiritual lainnya.
             
6. PROBLEM SOLVING SKILL II

          Globalisasi juga memunculkan berbagai masalah problem yang dulunya belum pernah ada.
          Kata kunci bukannya lari dari masalah, namun bagaimana menghadapi atau menyiasatinya.
MUNCULNYA PROBLEM..
          Karena keterbatasan material.
          Karena keterbatasan finansial.
          Keterbatasan sumber daya manusia.
          Keterbatasan dalam menangani perubahan faktor eksternal.
KECAKAPAN BERFIKIR..
Menyangkut antara lain :
  1. Bagaimana seseorang melihat problem.
            Problem bisa dimaknai menjadi tantangan, jembatan untuk kemajuan
  1. Bagaimana seseorang menggambarkan strategi dalam menyelesaikan persoalan.
            Apa yang ada dalam fikiran kita mengenai apa yang akan kita lakukan.
3 dari terminologi yang terkait dengan kompetensi:
  1. Berpikir analitis, kemampuan seseorang memahami situasi dengan mengurai masalah menjadi bagian yang lebih rinci.
  2. Berpikir konseptual, kemampuan seseorang dalam memahami situasi dengan cara memandangnya sebagai satu kesatuan yang terintegrasi.
  3. Berpikir kreatif, Kemampuan seseorang menemukan produk yang lebih unggul dari yang lama.
Beberapa yang harus diperhatikan untuk mengambil keputusan:
          Meningkatkan kepercayaan diri
          Meningkatkan kemampuan menghadapi stressor
          Menaikkan optimisme dan singkirkan pesimisme
          Pentingnya spiritualisme di tempat kerja
Spiritual dari spiritus yang artinya dapat memperkuat vitalitas hidup kita.
          Dorongan untuk berubah, adalah kunci keberhasilan.
          Training akan berhasil, apabila orangnya ingin berubah.
          Orang akan dapat membedakan mana yang penting dan mana yang tidak, Dapat mengambil manfaat dari penderitaan yang telah dilalui, mempunyai kemampuan untuk lebih bijak
Jadi dalam menyelesaikan masalah….
          Harus mempunyai kepercayaan diri, kreatif melihat permasalahan, bijak menyelesaikan masalah, berfikir optimis, dan selalu didampingi dengan spiritual.

7.    MENGATASI konflik SECARA konstruktif
Konflik melibatkan perasaan,pemikiran dan lain-lain [sifatnya fisik dan non fisik]

1.    The invisible conflict
          Konflik yang terjadi masih pada batin saja, jadi tidak nampak.
          Pada saat ini tidak nampak dalam komunikasi, ucapan, sikap atau tindakan
          Biasanya masih dalam taraf tidak menyinggung masalahnya apabila bertemu dalam satu bidang atau waktu.
2.    The Perceived/experienced conflict
1.    Konflik yang terjadi pada tingkatan ini adalah konflik yang sudah diketahui, dialami, atau sudah tampak.
  1. Ketidak cocokan dengan lawan sudah ditampakkan dengan perlawanan-perlawanan.
  2. Dari masalah pendapat,motif, tuntutan, tindakan, dan bentuknya adalah perlawanan mulut atau sikap.

3.    The Fighting.
          Sudah berubah dalam bentuk perlawanan fisik,baku hantam  [agresif]
          Kondisinya sudah tidak dapat ditahan dengan hanya berucap saja, namun sudah dengan tindakan
          Apabila dalam pembicaraan sudah dengan emosi
PENYEBAB KONFLIK:
          Merasa tidak dihargai, didiskreditkan terutama pada momen2 yang sensitif.
          Manajemen gagal mendefinisikan peranan dan tugas masing2 anggota secara jelas. Terjadi overlap tugas.
          Komunikasi yang lemah. Kaitannya dengan keputusan yang tidak jelas atau sosialisasi yang tidak jelas.
          Kegagalan mengendalikan diri atau kehilangan kendali [loosing control/ temperament]
          A personality clash dengan bentuk macam2. Orang yang tidak suka dengan gaya kepemimpinan/gaya kerja individu tertentu akan menimbulkan konflik.
          Kurang pengalaman dalam menduduki posisi/jabatan tertentu, biasanya akan menimbulkan konflik.
Konflik dapat menjadi positif:
          Secara teori, konflik bersifat jelek.
          Perspektif yang perlu dimunculkan bukan semata-mata bahwa itu jelek atau tidak.
          Kenyataan, bahwa konflik sulit dihindari walau kita tidak menghendaki.
          Karena merupakan konsekuensi komunikasi
          Jadi yang perlu dimunculkan adalah perspektif positif apabila memang benar-benar tidak mampu dihindari Tujuan perspektif positif, agar kita tetap menjadi lebih positif menghadapi hal2 yang tidak positif
          Kita tidak terlalu terbawa keadaan yang tidak sehat
          Efek negatif akan terbawa dalam kinerja kita.
Mengelola konflik agar dapat memacu produktivitas kerja
          Fokuskan konflik pada kepentingan,kebutuhan atau prestasi
          Menggunakan cara-cara yang terbuka, dengan tujuan memacu diri dalam mencapai sasaran yang diinginkan
          Ciptakan cara yang kreatif agar dapat menghasilkan yang maksimal
TANDA-TANDA KONFLIK DESTRUKTIF
          Pada dasarnya bentuk konflik memang destruktif atau kontra produktif
          Terjadi apabila fokus konflik adalah individu.Terutama semua merasa benar.
          Ketika semua tindakan individu dianggap selalu salah , padahal salah adalah bagian dari tindakan.
          Ketika hanya keinginan pribadi yang muncul, bukan keinginan bersama
          Ketika tidak ada usaha untuk mengkomunikasikan konflik pada individunya
          Ketika problem terus bertambah, dan dibiarkan.
          Semua tergantung bagaimana kita dapat mengatur diri.
CARA MENGONTROL EMOSI
  1. Catch, sadar emosi kita sedang bermasalah
  2. Change,berusaha mengganti dengan yang lebih positif
  3. Create, menciptakan pespektif , tindakan yang tidak memperkeruh suasana.



THE FUTURE IS YOURS
BE POSITIVE, PROACTIVE, AND REACH UR GOALS NOW
GOD ALWAYS BE WITH U J

J GOOD LUCK GUYS AND GALS J





No comments:

Post a Comment